
SENANG: Para siswa dan pengajar SDN Cipaku 2 bergembira setelah mendapat bantuan buku program CSR PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Senin (1/6/2015). (foto: humas dan sosial)
Memeriahkan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-533, PDAM Kota Bogor menyerahkan 533 buah buku kepada siswa-siswa SDN Cipaku 2, Senin (1/6/2015). Bantuan pendidikan ini merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) PDAM Tirta Pakuan yang digerakkan tim Unit Bina Mitra (UBM).
Ratusan buku berbagai jenis ini diserahkan langsung Kepala UBM PDAM Tirta Pakuan Purna Irawan yang mewakili Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, H. Untung Kurniadi. Pupung, sapaan akrab Purna, mengatakan bantuan ini diharapkan dapat menambah koleksi perpustakaan sekolah yang memang baru beroperasi pada awal tahun ini.
“Mudah-mudah setelah buku-buku ini ada di perpustakaan, dapat meningkatkan minat baca anak-anak yang belajar di sekolah ini. Sehingga SDN Cipaku 2 dapat memiliki banyak siswa-siswa cerdas,” kata Pupung, dalam sambutan serah terima.
Kepala SDN Cipaku 2, Enung SPd mengatakan, pihak sekolah merasa terbantu dengan kehadiran buku-buku ini. Karena, kata wanita berjilbab ini, tim pengajar cukup kesulitan menjalankan program kegiatan belajar dan mengajar (KBM) akibat berbagai macam keterbatasan.
“Salah satu kesulitannya ya kekurangan buku-buku bacaan seperti ini. Jadi setelah ada bantuan dari PDAM, mudah-mudahan murid-murid kami bisa semakin gemar membaca, sehingga pengetahuannya bertambah,” kata Enung yang diamini komite sekolah Ahmad Halid.
Bantuan Kambing untuk RW 15 Cipaku

BANTUAN: Tim UBM PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor menyerahkan satu dari enam ekor kambing kepada perwakilan warga RW 15 Kelurahan Cipaku Kecamatan Bogor Selatan, Senin (1/6/2015). (foto: humas dan sosial)
Selain menyerahkan bantuan buku untuk siswa SDN Cipaku 2, PDAM melanjukan roadshow bantuan enam ekor kambing kepada warga RW 15 Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan. Sekretaris Lurah Cipaku, AA Ahyauddin menerima langsung keenam ekor kambing itu.
“Bantuan kambing-kambing ini akan dimanfaatkan oleh warga. Biar mereka yang merawatnya bersama-sama. Dipelihara, nanti kalau sudah beranak pinak, hasilnya dapat dirasakan warga juga,” kata Ahyauddin. (humas dan sosial)