
Plt Direktur Teknik PDAM Kota Bogor, H. Deni Surya Senjaya. (foto: humas dan sosial)
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor menjamin pasokan air bersih ke rumah pelanggan pada musim kemarau ini tetap aman. Walau peralihan musim di Bogor sulit diprediksi, PDAM tetap mengantisipasi kemungkinan pengaruh kemarau terhadap persediaan air baku yang menyusut.
Plt Direktur Teknik PDAM Kota Bogor, H. Deni Surya Senjaya menuturkan, untuk menghadapi kemarau tahun ini, jajaran Direktorat Teknik PDAM Kota Bogor telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif. Seluruh bagian dan sub bagian diintruksikan memantau ketersediaan air baku di seluruh sumber mata air dan Water Treatment Plant (WTP).
“Untuk bagian Produksi, saya intruksikan untuk memeriksa kuantitas dan kualitas seluruh mata air dan WTP. Baik itu di sumber mata air Kota Batu, Bantar Kambing, Tangkil dan Palasari, juga beberapa pengolahannya seperti Dekeng, Cipaku, Palasari dan yang sedang dikerjakan di Cikeretek,” beber Deni di ruang kerjanya, Senin (8/6/2015).
Kedatangan kemarau, lanjut Deni umumnya berpengaruh pada debit air di masing-masing sumber mata air hingga 20 persen. “Sebenarnya tergantung kondisinya. Kalau di Bantar Kambing dan Kota Batu cenderung stabil, tapi di Tangkil bisa menyusut 20 persen. Untuk mengantisipasi penyusutan di Tangkil, kita upayakan WTP di Cikeretek bisa beroperasi pada akhir Juni ini. Jika Cikeretek bisa beroperasi, ini bisa membantu kekurangan debit di mata air Tangkil,” kata Deni.
PDAM pun sudah mengatisipasi kemungkinan munculkan daerah rawan kekeringan di beberapa tempat seperti Rancamaya, Wangun, Tajur, Cimahpar hingga Katulampa. Namun dengan sistem peraturan pengaliran dari pompa air Bantar Kemang, pasokan air ke beberapa wilayah di Zona I relatif normal. Begitu pula pasokan ke Istana Bogor, di mana Presiden RI Joko Widodo dan keluarga menetap.
“Dulu kalau musim kemarau, daerah-daerah Tajur, Wangun hingga Rancamaya selalu bermasalah. Namun dengan kehadiran pompa Bantar Kemang, Alhamdulillah aman. Kalau Istana Bogor, Insya Allah kita sudah siap. Kita siapkan pasokan air di Cipaku, bisa juga dilayani dari Dekeng,” ujar Deni.
Deni pun memerintahkan Sub Bagian Pengaliran agar menyiapkan lima mobil tangki air dalam kondisi prima dan siap kirim. PDAM pun menyiapkan empat tangki portable yang disiapkan di daerah-daerah rawan kekeringan. Begitu pula Sub Bagian Kebocoran, Deni meminta jajarannya agar memeriksa lebih teliti kondisi Pressure Reducing Valve (PRV).
“Untuk tim Kebocoran, saya ingatkan quick respons-nya. Karena dampak kebocoran bagi masyarakat juga sangat besar. Tim piket Kebocorannya harus bekerja keras,” kata Deni lagi.
Dia pun mengimbau masyarakat agar lebih hemat menggunakan air. “Tolong saat malam hari, air yang masih berlimpah ditampung di tempat penampungan. Jadi saat-saat diperlukan, kita bisa memakainya. Dan jika ada masyarakat yang membutuhkan air sangat mendesak, bisa menghubungi PDAM baik melalui call center maupun saluran lainnya. Kami bisa kirimkan mobil tangki. Gratis untuk pertolongan pertamanya selama dua minggu. Untuk dua minggu berikutnya, silakan hubungi PDAM,” tutup Deni. (humas dan sosial)