Kisah Petugas Pengirim Tangki Akibat Pipa Bocor Caringin (1)

DEMI PELANGGAN: Iwan Setiawan (kanan) menyalurkan bantuan air bersih melalui tangki ke pelanggan di sekitar Tajur, Sabtu malam (10/10). (foto: humas dan sosial)
PIPA transmisi 21 inchi yang jebol di Jalan Raya Bogor-Sukabumi Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Sabtu (3/10) lalu menghadirkan cerita tersendiri bagi petugas pengirim tangki PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Mereka mendapat tugas yang tak ringan dari direksi dan managemen, yakni menyalurkan air bersih secara cuma-cuma selama masa perbaikan bocoran.
--------------------------------
Minggu siang itu (4/10) Iwan Setiawan (39) sedang mempersiapkan keluarganya liburan di kawasan Puncak. Sudah dua bulan ini dia janji kepada putra sulungnya berekreasi di salah satu wahana permainan rakyat di kawasan Cisarua Kabupaten Bogor.
Namun ketika sedang berkemas, atasannya menghubungi agar segera datang ke kantor PDAM saat itu juga. Rupanya ada pipa bocor di daerah Caringin yang membuat distribusi air ke pelanggan di zona I terhambat.
“Dalam breafing hari Minggu pagi itu, saya dapat laporan bahwa para pelanggan sudah complain lewat call center serta Sub Bagian Humas dan Sosial. Mereka minta dikirimkan mobil tangki. Saat itu juga tim Sub Bagian Pengaliran meluncur ke titik-titik warga yang membutuhkan air, yaitu Tajur, Rancamaya, Katulampa dan perum Mutiara Bogor Raya,” kata Iwan.
Iwan bersama rekan-rekannya dengan cekatan tanpa kenal lelah mengantarkan 4000 liter air bersih ke warga-warga yang membutuhkan. Dalam sehari, dia bisa menyalurkan air ke sepuluh titik kiriman. “Bisa sepuluh kali bolak balik. Isi di kantor, kirim ke warga. Tangki habis, balik lagi ke kantor, isi ulang, kirim lagi ke warga. Begitu saja setiap hari,” kata pegawai yang berdinas pada Sub Bagian Pengaliran PDAM Kota Bogor itu.
Iwan sendiri baru pulang ke kediamannya pada pukup 03:00 saat ditemui Sabtu siang (10/10). Hampir setiap hari sejak perbaikan dan relokasi pipa dimulai, Iwan dan rekan-rekannya kerap bekerja hingga dinihari. Sebab dia harus melayani permintaan kiriman tangki air dari warga yang terkadang memaksa minta dikirim saat itu juga.
“Banyak warga yang minta dikirim saat itu juga, padahal sudah malam. Mungkin buat mandi dan masak besok. Kita kita layani, karena memang tugas PDAM melayani pelanggan-pelanggan kita,” ujar pria yang telah lima tahun bekerja di PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor ini.
Tapi ternyata tidak semudah itu. Terkadang Iwan dan krunya mendapat perlakukan yang kurang mengenakan dari pelanggan. Saat tiba di lokasi, dia langsung disambut dengan cercaan dan cacian ketidakpuasan dari pelanggan. Namun hal tersebut dia hadapi dengan sabar dan ikhlas melayani masyarakat.
“Bagi kami di PDAM, disemprot pelanggan itu sudah biasa, sudah tidak aneh. Meskipun kami lelah karena harus mengantar air dari siang sampai mau subuh, dan saat tiba masih kena marah pelanggan, ya kita ikhlas saja. Saya anggap pekerjaan ini sebagai ibadah, karena bisa membantu banyak orang yang sangat membutuhkan,” kata Iwan.
Selama masa perbaikan pipa, ir diambil dari hydrant milik PDAM di Jalan Sukasari dan kantor Bogor Lake Side. Tangki disalurkan ke masyarakat yang tinggal di perumahan hingga pemukinan warga di kampung-kampung.
“Kalau di perumahan, kita tinggal keliling saja. Sambil jalan kita teriak-teriak, air…air…air gratis PDAM…Warga lalu bergerombol. Kalau di daerah kampung, kadang kita susah masuk, karena jalannya sempit dan berkelok,” kata Iwan.
Dia berharap, perbaikan dan reloksi pipa bocor di Caringin itu segera selesai, dan distribusi air ke pelanggan kembali normal. “Saya juga suka kasihan melihat ibu-ibu ngambil air malam-malam. Kadang saya bantu ngangkutin. Ya, mudah-mudahan saja pasokan air bisa kembali normal,” pungkasnya. (bersambung)