
KERUH: Kondisi air baku PDAM Kota Bogor di IPA Dekeng pada Senin sore (9/11) pukul 17:00.
HUJAN yang terus mengguyur daerah hulu Sungai Cimande di sekitar Desa Ciherang Pondok Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor dalam sepekan terakhir telah meningkatkan tingkat kekeruhan air yang menjadi sumber air baku di instalasi pengolahan air (IPA) Dekeng. Berdasarkan pantauan operator pada Senin sore (9/11), kekeruhan air telah mencapai 1.000 NTU (Nephelometric Turbidity Unit/satuan kekeruhan air) dari kondisi normal 50 NTU.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Teknik PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor H. Deni Surya Senjaya menyatakan, hujan deras yang melanda daerah hulu dan aliran sungai Cimande yang masuk ke intake Ciherang Pondok membuat air menjadi keruh. Air baku yang keruh ini membawa serta lumpur dan sampah, sehingga menurunkan kualitas air baku di IPA Dekeng.
“Laporan teman-teman yang stand by di IPA Dekeng menyebutkan, tingkat kekeruhan air baku pada pukul 17:00 mencapai 1.000 NTU dan kondisi normal 50 NTU. Kemudian pada pukul 18:00 mencapai 850 NTU. Ini cukup tinggi bagi PDAM Kota Bogor,” ujar Deni, Senin malam (9/11).
Sementara itu Kepala Bagian Produksi PDAM Kota Bogor Adi Gunadi menjelaskan, dengan kondisi ini, petugas dari Sub Bagian Pengolaham membubuhkan Polyalumunium Chloride (PAC) atau tawas lebih banyak dari kondisi normal untuk memisahkan lumpur dengan air baku. PDAM pun akan menurunkan produksi air bersih di IPA Dekeng sebesar 50 liter perdetik (l/det) dari kondisi normal 1.350 l/det apabila tingkat kekeruhan air baku berlangsung lama.
“Yang pasti, kita selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan, meski kondisi air baku kita sedang bermasalah akibat tingginya curah hujan. Petugas kita di lapangan akan terus memonitor dan menjaga kualitas air bersih yang diproduksi PDAM Kota Bogor,” ujar Adi. (humas dan sosial)