
OPEN DAY: Para guru peserta Open Day PDAM Kota Bogor mendengarkan penjelasan program kerja PDAM di ruang rapat PDAM Kota Bogor, Selasa (22/3). (foto: humas dan sosial)
Memperingati Hari Air Sedunia 2016, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor mengadakan open day dengan mengundang 120 guru SD se-Kota Bogor, Selasa (22/3). Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat utama PDAM Kota Bogor ini, para pendidik mendapatkan informasi seputar program PDAM dan cara pengolahan air baku menjadi air siap minum.
Kepala Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Hendra Setiawan dalam pemaparannya mengatakan, PDAM sedang berupaya keras menjadi perusahaan air bersih plat merah terbaik di Indonesia. Namun dibutuhkan kerja keras dan sinergitas antara PDAM dengan mitra-mitra kerja seperti pemerintah, DPRD dan pelanggan.
“PDAM tidak mungkin sebesar ini tanpa dukungan semua pihak, termasuk dari pelanggan. Sebab pelangganlah yang menggunakan air kita, dan membayarnya setiap bulan. Apa jadinya PDAM jika tidak ada pelanggan. Makanya, pelayanan kepada pelanggan harus terus kita jaga. Ini kunci suksesnya,” kata Hendra.
Hendra menerangkan, dengan kapasitas produksi hingga 2.050 liter perdetik saat ini, PDAM mampu masih mendistribusikan air bersih untuk 140.150 pelanggan. Namun dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di Kota Bogor, perusahaan yang berdiri pada 31 Maret 1977 ini harus terus menambah kapasitas produk air baku dan pengembangan jaringan perpipaan.
“Jumlah penduduk Kota Bogor setiap tahunnya bertambah 2,7 persen, sementara idle capacity kita hanya 122 liter per detik. Mau tidak mau kita harus menambah kapasitas produksi dengan membangun sumber-sumber air yang baru,” kata Hendra.
Hendra pun menjelaskan kendala utama sistem pengaliran air bersih di Kota Bogor. Menurutnya, pipa-pipa distribusi milik PDAM Kota Bogor sudah tidak sesuai lagi dengan jumlah pelanggan. Makanya, PDAM secara bertahap mengganti pipa-pipa tua yang sudah tertanam sejak tahun 70an dengan pipa baru yang lebih kuat.
“PDAM sudah memasang pipa pararel dari rumah dinas Walikota Bogor hingga kawasan Kedunghalang. Tujuannya untuk memaksimalkan pengaliran kepada pelanggan di zona IV,” lanjut Hendra.
Setelah mendengarkan pemaparan lengkap dari manajemen, para peserta Open Day berkunjung ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Dekeng di Kelurahan Genteng Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor. Di sana, mereka mendapatkan informasi tentang cara pengolahan air baku dari Sungai Cisadane yang keruh menjadi air siap minum.
Hendra berharap kunjungan para guru ke IPA Dekeng mampu disampaikan kepada anak didik untuk lebih bijak menggunakan air. Terlebih Kota Bogor masih dibayang-bayangi ancaman krisis air bersih yang bakal sangat merepotkan.
Sementara itu, salah seorang guru Yuni Arfianti mengaku senang dengan Open Day dan kunjungan ke IPA Dekeng ini. Guru SDN Ciluer 2 ini mengaku kagum dengan proses pengolahan air bersih yang dikembangkan PDAM Kota Bogor.
“Setelah informasi dan kunjungan ini, kami jadi tahu bagaimana sulitnya kita mengelola air. Saya kira ini perlu disampaikan kepada siswa-siswa saya di kelas nanti. Mereka harus dibiasakan menggunakan air bersih dengan bijak. Karena mengelola air itu sangat mahal,” kata dia. (humas dan sosial)