
KEKELUARGAAN: Suasana pertemuan tokoh masyarakat, Muspika Ciomas dan PDAM Kota Bogor membahas penanganan sampah di Sumber Air Kota Batu di Kantor Desa Kota Batu, Senin (15/6/2015).
Sampah rumah tangga yang menumpuk di kawasan Mata Air Kota Batu milik PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor benar-benar merepotkan semua pihak. Warga yang terbiasa membuang sampah di area resapan air itu diharapkan menyadari kekeliruannya, karena dampak yang diciptakan akan sangat mengganggu ketersediaan dan kualitas air ke pelanggan.
Atas dasar kekhawatiran itu, PDAM Tirta Pakuan berkoordinasi dengan unsur musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor untuk berusaha memecahkan masalah serius ini. Pertemuan yang berlangsung di Kantos Desa Kota Batu Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor pada Senin (15/6/2015) tersebut membahas opsi-opsi penanganan dengan prinsip kebersamaan dan tak merugikan pihak-pihak tertentu.
Kepala Sub Bagian Sumber PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Gunawan, yang mewakili Direktur Utama H. Untung Kurniadi menuturkan, sampah yang menumpuk di sekitar Mata Air Kota Batu memang sangat mengganggu. Selain menciptakan bau tak sedap, timbunan sampah akan mencemari sumber air milik PDAM Kota Bogor. “Bisa dibayangkan air yang kita olah ternyata dekat dengan timbunan sampah. Ini akan sangat berbahaya bagi pelanggan,” kata Gunawan.
PDAM, lanjut Gunawan, sudah berulang kali memperingati warga agar tak membuang sampah di area Sumber Air dengan memasang beberapa spanduk dan papan peringatan. Sosialisasi melalui tokoh masyarakat dan pemerintahan pun berulang kali dilakukan.“Kami menyesalkan masih ada sebagian kecil masyarakat yang kurang peduli dengan lingkungan. Padahal lokasi pembuangan sampah itu dekat dengan sumber air. Jalan di mana sampah
itu menumpuk adalah jalan milik PDAM. Jika pembuangan sampah secara illegal oleh warga sekitar tidak juga ditanggulangi, maka PDAM akan mengambil opsi untuk menutup jalan tersebut,” tegas Gunawan.(humas dan sosial)