
PEJABAT Sementara (Pjs) Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Deni Surya Senjaya mendapat kiat-kiat atau masukan khusus dari Wakil Walikota Bogor Usmar Harimar saat siaran dialog publik di RRI Bogor, Rabu pagi (26/10).
Ketujuh arahan itu antara lain lakukan evaluasi menyeluruh terhadap sumber-sumber air baku dan faktor-faktor risikonya. Kedua, petakan seluruh kapasitas terpasang masing-masing reservoir untuk mendukung kebutuhan pelanggan dengan prediksi pertambahan pelanggan. Ketiga, petakan dan pertahankan mata air yang ada dengan reboisasi dan bentuk lainnya.
Keempat, manfaatkan danau-danau yang dimiliki Kota Bogor, seperti Danau Situ Gede, Situ Leutik, Bogor Raya atau membangun danau-danau baru sebagai sumber air baku di sekitar danau tersebut.
Kelima, lakukan langkah-langkah cepat antisipasi kebocoran, penggantian pipa induk dan pipa jaringan lainnya. Keenam, rekomendasikan pada titik-titik tertentu untuk dibuat deepwell ke Pemerintah Kota Bogor bagi daerah-daerah yang tidak mungkin dijangkau oleh PDAM. Dan ketujuh, buat call center yang begitu canggih dan quick respons.
Menurut Wakil Walikota, catatan khusus ini merupakan bentuk dukungan Pemkot Bogor terhadap PDAM Tirta Pakuan untuk meningkatkan pelayanan prima kepada pelanggan. Sebab Usmar memahami, PDAM tidak bisa bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi 140.000 pelanggan.
“Saya meyakini, SDM di PDAM sudah sangat mumpuni untuk mengelola PDAM. Tinggal soliditas para karyawannya saja yang harus terus dipertahankan,” kata Usmar.
Dalam dialog interaktif yang berlangsung selama 60 menit ini, hadir pula anggota Komisi B DPRD Kota Bogor Adityawarman, dan Abdul Fatah dari LSM Lekat.
Adityawarman mengatakan, PDAM harus menjaga prestasi yang telah diraih, tidak hanya di atas kertas, tapi ketanggapan dan jaminan kepada pelayanan prima yang harus dipenuhi.
Sedangkan Abdul Fatah memberikan tiga catatan untuk PDAM agar bisa menjadi perusahaan air bersih terbaik di Indonesia. Di antaranya kesigapan SDM, kesiapan infrastruktur dan manajemen yang ditopang aspek perencanaan dan keuangan yang kuat.
Sementara itu, Pjs Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor menanggapi catatan-catatan tersebut dengan kepala dingin. Menurutnya, PDAM terbuka untuk saran dan kritik dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk dari pemerinta daerah sebagai pemilik, maupun parlemen dan LSM sebagai mitra.
“Kami siap dengan segala konsekuensinya. Apalah arti seorang direksi, jika pelanggan menjadi korban. Apalah arti seorang direksi jika pelayanan kurang baik. Tapi kami masih punya kemampuan dan kemauan untuk terus melayani masyarakat dan pelanggan. Kami punya kemauan dan kemampuan baik dari segi SDM maupun keuangan. Dan kami siap bekerja keras dengan kemauan dan kemampuan itu,” kata Deni dalam closing statement-nya. (humas dan sosial)